Kondisi di Gaza pun menjadi sorotan utama Retno. Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada 28 September 2024, Retno dengan tegas menyatakan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan solusi dua negara sebagai langkah terbaik untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. “Saat saya bicara, lebih dari 41 ribu orang tewas di Gaza, sementara situasi di Tepi Barat semakin memburuk,” ungkapnya, menunjukkan betapa seriusnya dampak krisis tersebut bagi masyarakat sipil.
Lebih lanjut, Retno juga menyampaikan kritik tajam terhadap Dewan Keamanan PBB. Ia mempertanyakan kapan tindakan nyata akan diambil untuk merespons pelanggaran hukum internasional oleh Israel. “PBB didirikan bukan untuk itu. Kami ingin dunia yang lebih baik untuk semua, namun kita kembali menghadapi situasi seperti ini,” tutur Retno, menyoroti pentingnya tanggung jawab PBB dalam menciptakan stabilitas global.
Dalam diskusi tersebut, Retno menegaskan posisi Indonesia sebagai pendukung setia Palestina. Ia mengajak masyarakat internasional untuk bersama-sama mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera menghentikan impunitas yang diberikan kepada Israel, demi mengurangi penderitaan rakyat Palestina dan menjaga stabilitas di kawasan yang penuh tantangan ini.