Meskipun keterbatasan anggaran menghambat penyuntikan vaksin kepada seluruh populasi target, hasil yang diperoleh membuktikan keefektifan program ini. Jaya menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan memperluas program vaksinasi ini, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak wilayah di Kaltim.
“Dengan efektivitas vaksin lebih dari 60 persen, kami melihat satu kasus kematian yang dilaporkan di Balikpapan sebagai bukti nyata penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa vaksin DBD adalah langkah penting dalam melindungi generasi muda dari ancaman penyakit serius,” tambahnya.
Di samping Balikpapan, program serupa juga telah diterapkan di Samarinda dengan sasaran awal 5.000 anak pada bulan Juli 2024. Rencananya, program ini akan diperluas ke kabupaten lain seperti Kutai Kartanegara dan Kutai Timur dalam waktu dekat.
“Kami terus memantau implementasi vaksinasi DBD di Kota Samarinda. Keberhasilan di Balikpapan memberikan dorongan besar bagi kami untuk melanjutkan upaya ini guna mengurangi beban penyakit dan melindungi lebih banyak anak-anak di Kaltim,” tutup Jaya.