TERNATE – Banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, telah meninggalkan dampak yang sangat mengkhawatirkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga pagi ini, sebanyak 13 orang meninggal dunia, sembilan orang mengalami luka-luka, dan enam warga masih dalam pencarian. Tim SAR gabungan dikerahkan untuk mencari korban yang hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa tim SAR yang terdiri dari sekitar 400 personel gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian. “Data yang diterima BNPB melalui Pusdalops hingga pagi ini pukul 07.00 WIT, mencatat 13 orang meninggal dunia, sembilan orang luka-luka, dan enam orang masih hilang,” ungkap Abdul Muhari.
Pihak BNPB juga telah membuka posko pengaduan di lokasi kejadian untuk mempermudah masyarakat yang keluarganya belum ditemukan. “Bagi warga yang keluarganya belum ditemukan, bisa melaporkan ke posko tersebut. Kami akan menampung laporan dan melanjutkan pencarian,” tambahnya.