Pertukaran pesan rahasia ini menjadi sorotan karena mengungkap sisi lain dari interaksi antara pejabat tinggi negara yang seharusnya menjaga independensi dan integritas dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sidang yang berlangsung penuh dengan tensi ini menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam segala bentuk komunikasi yang melibatkan pejabat publik, terutama dalam konteks pemberantasan korupsi yang menjadi mandat utama bagi KPK.
Namun, Kasdi juga menekankan bahwa isi dari pesan tersebut tidak berkaitan dengan kasus yang sedang bergulir di pengadilan saat ini. “Isinya lebih kepada permintaan dukungan program untuk kampungnya, bukan membahas kasus yang sedang kami periksa di sidang ini,” jelasnya seraya memberikan klarifikasi atas konteks dari pesan yang dibagikan kepada pihak berwenang.
Ketua Majelis Hakim, Rianto Adam Pontoh, tak ketinggalan menanyakan kronologi dari komunikasi ini, apakah terjadi sebelum atau sesudah penyelidikan atas dugaan korupsi di Kementan. Kasdi awalnya menyatakan bahwa komunikasi ini terjadi sebelum penyelidikan dimulai, namun pernyataannya kemudian direvisi setelah pengoreksian oleh hakim.