PONTIANAK – Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo, yang akrab disapa Romo Benny, dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (5/10/2024) di Pontianak. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid.
“Meninggal di Pontianak,” ungkap Alissa Wahid kepada wartawan, menegaskan kepergian sosok yang dikenal luas sebagai aktivis dan pendidik ini.
Penyakit yang Diderita
Romo Benny diketahui telah lama mengidap diabetes parah. Alissa Wahid menambahkan, meskipun kondisi kesehatannya sudah memburuk, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai penyebab spesifik meninggalnya Romo Benny. “Dia sudah lama sakit diabetes parah, tapi saya belum tahu sebab spesifik meninggalnya,” ujar Alissa.
Rencana Pemakaman
Jenazah Romo Benny direncanakan akan dibawa dan disemayamkan di Malang pada Senin (7/10) di Pemakaman Sukun. Sebelumnya, ia dikabarkan meninggal di RS Mitra Medika Pontianak, tempat ia menerima perawatan.
Kenangan dan Penghormatan
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh mantan Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, yang juga turut mendoakan Romo Benny. Masyarakat dan rekan-rekan dekatnya berbondong-bondong menyampaikan ucapan duka cita di media sosial, mengenang dedikasi dan kontribusi Romo Benny dalam memperkuat pemahaman dan implementasi Pancasila di masyarakat.
Dedikasi untuk Pancasila dan Kebinekaan
Romo Benny Susetyo dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran mendalam tentang kebinekaan dan toleransi. Selama masa pengabdiannya di BPIP, ia memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya memperkuat ideologi Pancasila di tengah masyarakat. Karya-karyanya tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menjadi rujukan penting dalam diskursus kebudayaan dan pendidikan.