Kekalahan 10-0 yang terjadi pada 29 Februari 2012, dilatarbelakangi oleh dualisme dalam tubuh PSSI yang saat itu membagi pemain menjadi dua kubu: Liga Primer Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI). Hal ini berpengaruh besar pada performa tim, di mana para pemain yang turun dalam pertandingan itu bukanlah yang terbaik yang dimiliki Indonesia saat itu.
Kini, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI telah menunjukkan kekuatan dan soliditas yang membuat Timnas Indonesia semakin kompetitif. Verdonk menegaskan bahwa kondisi saat ini sangat berbeda. “Menurut saya, sepak bola Indonesia sedang berkembang. Kami memiliki tim yang sangat bagus dengan banyak pemain berkualitas,” ujarnya.
Keberadaan pemain-pemain yang kini merumput di Eropa juga menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan performa Timnas. Dalam dua laga awal Grup C, Indonesia berhasil menahan imbang dua tim kuat seperti Arab Saudi dan Australia, menandakan bahwa tim ini telah mengalami kemajuan signifikan.
“Saya percaya bahwa kami bisa menunjukkan performa terbaik kami melawan Bahrain. Kami memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan ingin membuktikan bahwa kami tidak sama dengan tim yang dulu,” tegas Verdonk, menambahkan harapan tim untuk meraih hasil positif di laga malam ini.