JAKARTA — Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, memberikan kritik tajam terhadap proses seleksi calon pimpinan KPK yang saat ini tengah berlangsung. Novel Baswedan, yang dikenal karena perannya dalam upaya pemberantasan korupsi, menyarankan agar Panitia Seleksi (Pansel) tidak terburu-buru dalam memilih calon pimpinan KPK. Ia mengkhawatirkan bahwa tergesa-gesa dalam proses seleksi dapat mengakibatkan terpilihnya calon yang bermasalah.
Dalam keterangannya di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Novel Baswedan mengungkapkan keprihatinannya terkait kecepatan proses seleksi calon pimpinan KPK. “Saya agak khawatir kenapa Pansel harus terburu-buru, contohnya sampai sekarang tinggal 20 orang (capim KPK),” ujar Novel, Kamis (12/9/2024). Menurutnya, pemilihan yang dilakukan dengan terburu-buru berpotensi menghasilkan calon yang kurang berkualitas. Ia menegaskan pentingnya ketelitian dalam proses seleksi untuk memastikan hasil yang lebih baik. “Ini kan untuk memenuhi pemilihan-pemilihan KPK yang bulan Desember. Artinya, apabila Pansel bekerja dengan lebih teliti, semoga hasilnya lebih bagus. Lebih buru-buru tentunya tidak sebagus kalau lebih teliti,” jelasnya.