JAKARTA -Di tengah perayaan Idul Adha yang penuh keberkahan, Masjid Istiqlal Jakarta menjadi saksi seremonial yang tidak biasa. Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dalam kesempatan yang solennya, menyerahkan simbol kepeduliannya berupa sapi kurban ke Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar. Namun, di balik momen sakral tersebut, persoalan yang lebih serius sedang dihadapi pemerintah terkait maraknya judi online di Indonesia.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy turut mengangkat isu ini dengan tegas. Diambil dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhadjir mengungkap bahwa ada lebih dari 5.000 rekening terkait judi online yang telah diblokir. Lebih mengkhawatirkan lagi, nilai transaksi akumulatif dari kegiatan judi online mencapai Rp 600 triliun, sebuah angka yang mencengangkan dan memperlihatkan skala masalah yang serius.
“Saya akan meminta kepada PPATK untuk memastikan bahwa di antara rekening-rekening yang diblokir tersebut tidak ada penerima bansos,” ungkap Muhadjir dengan nada prihatin. Pernyataannya ini menyoroti potensi adanya penerima bantuan sosial yang seharusnya ditujukan bagi yang membutuhkan, namun ternyata terlibat dalam kegiatan ilegal seperti judi online.