“Pas aku lihat, mungkin ini tangan ibu itu. Aku sempat berpikir, ku bawa gak tangan ini. Terakhir aku bawa, karena ku pikir masih butuh ibu itu. Apalagi ini kan di tengah hutan, mana tahu ada hewan liar yang mengambil tangan ini,” paparnya sambil mengungkapkan keputusannya untuk membawa tangan korban menggunakan kardus.
Kronologi kecelakaan ini menyoroti tidak hanya bahaya lalu lintas di jalan lintas tersebut, tetapi juga respons manusiawi dari pihak terlibat dan kondisi infrastruktur jalan yang memperburuk situasi. Tanggapan cepat dari petugas medis dan tindakan sigap dari pihak kepolisian setempat diapresiasi sebagai langkah awal dalam penanganan kecelakaan ini.
Kisah tragis ini mengundang simpati dari masyarakat sekitar dan menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya, terutama di daerah dengan kondisi geografis yang menantang.
(N/014)
