Menanggapi tuduhan ini, La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan tegas membantah bahwa ia keluar dari ruang rapat untuk merokok. “Bukan (merokok),” ungkap La Nyalla ketika ditanya wartawan usai paripurna. Menurutnya, ia hanya pergi ke toilet, yang menurutnya adalah suatu hal yang wajar dan tidak perlu dilaporkan dalam sidang paripurna.
Dalam menjawab kritik keras dari Filep Wamafma, La Nyalla juga menegaskan bahwa tugasnya sebagai Ketua DPD RI bukanlah untuk merendahkan sidang paripurna. “Ini sidang paripurna. Kalau keluar dengan alasan-alasan yang mungkin kepentingan mendesak, itu mungkin kita maklumi. Tapi, kalau keluar hanya untuk merokok, Pak, saya tidak terima paripurna ini direndahkan oleh pimpinan,” ujar Filep menegaskan ketegasannya.
Kontroversi ini menimbulkan diskusi hangat di kalangan anggota DPD dan publik yang mengikuti perkembangan politik nasional. Sejumlah pihak menilai bahwa integritas dan etika dalam menjalankan tugas publik harus dijunjung tinggi, termasuk dalam konteks menjalankan rapat paripurna yang seharusnya menjadi ajang diskusi dan pengambilan keputusan yang serius.