Dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat (16/8) di Kantor ATCS Medan, Iswar Lubis mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang masih dihadapi dalam implementasi sistem baru ini. Menurutnya, salah satu kendala utama adalah adanya pihak-pihak yang menghasut masyarakat untuk menolak penggunaan sistem parkir berlangganan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam sosialisasi dan adopsi sistem di kalangan masyarakat.
“Sebenarnya sudah ada juru parkir (jukir) yang menggantikan personel Dishub, tetapi sampai hari ini, operasional mereka belum maksimal. Masih ada jukir yang tidak mengikuti aturan, seperti kembali mengutip uang parkir dari pengguna, meskipun mereka sudah menggunakan rompi khusus warna ungu terang yang telah disediakan,” ungkap Iswar.