Keluhan serupa juga disampaikan oleh para pedagang di Pasar Botania. Sari, seorang pedagang gorengan, mengungkapkan bahwa stok gasnya hampir habis. “Saya sudah mencari kemana-mana, tetapi tidak ada yang jual. Jika tidak segera mendapatkan gas, terpaksa saya tutup jualan,” katanya dengan nada putus asa.
Tidak hanya itu, kelangkaan gas melon juga dimanfaatkan oleh beberapa pedagang eceran untuk menaikkan harga. Salah satu pedagang di Pasar Jodoh menjual tabung gas melon seharga Rp45.000, jauh di atas harga eceran normal yang hanya Rp21.000. “Kalau mau ambil, harganya Rp45 ribu,” ungkapnya, seraya menunjukkan tabung-tabung gas yang tersusun di depan warungnya.
Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa hari dan semakin memperburuk keadaan. Walaupun pemerintah telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menggelar pasar gas melon dan Pertamina menambah stok gas untuk masyarakat miskin, hasilnya masih belum memadai.