Meskipun sejumlah guru besar dan dosen yang mengkritik pemerintahan adalah akademisi Unhas Makassar, Profesor Jamaluddin menegaskan bahwa tindakan mereka tidak mewakili seluruh dosen Unhas Makassar. Beliau menekankan bahwa hanya beberapa dari ratusan guru besar yang terlibat dalam aksi tersebut.
Sebelumnya, sejumlah guru besar dan dosen Unhas Makassar telah mengkritik pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Mereka membacakan pernyataan sikap dengan tema “UNHAS BERGERAK UNTUK DEMOKRASI” di depan gedung Rektorat Unhas Makassar.
Ketua Dewan Kehormatan Unhas Makassar, Profesor Amran Razak, menjelaskan bahwa pernyataan sikap tersebut bertujuan untuk menekankan pentingnya menjaga marwah demokrasi di Indonesia, terutama bagi mereka yang terlibat dalam reformasi.
Kisruh ini menandai adanya dinamika dalam lingkungan akademik yang turut merespons situasi politik di Tanah Air. Diskusi dan perdebatan mengenai arah demokrasi dan kepemimpinan menjadi sorotan dalam konteks peran universitas sebagai tempat berkembangnya pemikiran dan gagasan yang kritis.