MAKASAR – Birokrasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar angkat bicara mengenai kontroversi yang melibatkan sejumlah guru besar dan dosen dalam mengkritisi perkembangan demokrasi menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 di Indonesia.
Sebagai respons, birokrasi kampus tersebut mengeluarkan surat maklumat yang ditandatangani oleh Rektor Unhas Makassar, Profesor Jamaluddin Jompa, untuk menjaga situasi agar tetap kondusif di internal kampus.
Surat maklumat tersebut ditujukan untuk internal kampus Unhas dengan tujuan menghindari konflik yang tidak diinginkan, terutama terkait perbedaan pendapat dalam konteks politik. Profesor Jamaluddin menjelaskan bahwa surat maklumat dikeluarkan sebagai imbauan agar gesekan antaranggota kampus tidak menjadi terlalu keras dalam menghadapi perbedaan pendapat.
“Maklumat itu kemarin imbauan untuk internal Unhas untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terutama perpecahan, biasalah dalam berbeda pilihan, perbedaan pendapat, maka saya keluarkan maklumat untuk tidak terlalu keras gesekannya dalam konteks perbedaan itu tadi,” ungkap Jamaluddin (3/2/2024).