SIMALUNGUN -Di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sebuah cerita tragis telah mengguncang kedamaian sebuah komunitas. Seorang remaja berusia 16 tahun, yang seharusnya dikelilingi oleh kehangatan keluarga dan semangat belajar di bangku SMA, malah terjerat dalam belenggu ketakutan dan kekerasan yang dilakukan oleh seorang dukun bernama Edi Panjaitan, yang seharusnya menjadi figur yang dihormati dalam masyarakat.
Awalnya, kedekatan antara pelaku dan keluarga korban terlihat sebagai tanda-tanda kebersamaan yang baik. Namun, hal itu ternyata disalahgunakan oleh pelaku untuk melancarkan perbuatannya yang jahat. Dengan memanfaatkan kesempatan saat korban sedang berada di warung ibunya, pelaku merayu dan mengancam korban untuk bergabung dalam aktivitasnya.