JAKARTA -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya keakuratan data inflasi yang dilaporkan oleh pemerintah daerah (pemda) setelah adanya dugaan manipulasi data inflasi untuk mendapatkan insentif dari pemerintah pusat. Pernyataan ini muncul setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa beberapa oknum kepala daerah telah berusaha memalsukan data inflasi dengan mengunjungi kantor Badan Pusat Statistik (BPS) untuk meminta manipulasi data.
Dalam konferensi pers di kantornya, Sri Mulyani mengatakan, “Saya sudah cek sama Pak Tito. Beliau menyampaikan ada beberapa, tapi itu sangat sedikit dan sudah dilakukan koreksi.” Ia menekankan bahwa data inflasi yang tidak valid berpotensi menciptakan distorsi dalam pemberian insentif, yang seharusnya berdasarkan pencapaian pemda dalam menjaga stabilitas harga.
Menyadari dampak negatif dari tindakan manipulasi data, Sri Mulyani menegaskan, “Data inflasi harus akurat dan kredibel. Jangan sampai reward menciptakan tindakan yang justru mendistorsi angka inflasi itu.” Dalam upaya untuk menjaga integritas data, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan BPS telah bekerja sama untuk memastikan keakuratan data inflasi yang dilaporkan oleh pemda. Sri Mulyani menambahkan bahwa insentif yang diberikan kepada pemda harus mencerminkan pencapaian riil mereka dalam menjaga stabilitas harga.