Beberapa nama lain yang disebut berasal dari kalangan partai politik, khususnya Gerindra, seperti Prasetyo Hadi dan Sugiono, juga dipertimbangkan untuk mengisi posisi menteri. Menurut Cahyo, penunjukan menteri dari kalangan alumni Taruna Nusantara ini sejalan dengan visi Prabowo yang ingin membentuk “kabinet zaken”, yakni kabinet yang diisi oleh para profesional yang kompeten di bidangnya.
Kabinet Zaken: Abaikan Kader Partai?
Sejalan dengan itu, muncul pula spekulasi bahwa kabinet Prabowo akan lebih mengutamakan profesional dan ahli di berbagai sektor, ketimbang memberikan posisi kepada kader-kader partai politik. Beberapa pengamat menyebut bahwa Prabowo ingin memastikan kabinetnya diisi oleh individu-individu yang tidak hanya setia, tetapi juga memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi untuk memajukan Indonesia.
Namun, langkah ini tidak sepenuhnya tanpa kritik. Beberapa pihak, terutama dari partai koalisi, menyuarakan ketidakpuasan mereka jika nantinya para kader partai dikesampingkan demi memberi ruang kepada para profesional. Meski begitu, Prabowo diprediksi akan tetap memberikan keseimbangan antara pengangkatan kader partai dan profesional, seperti yang terlihat dalam berbagai prediksi yang beredar.
Dengan semakin dekatnya pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin negara, spekulasi mengenai kabinet baru terus berkembang. Apakah lulusan SMA Taruna Nusantara benar-benar akan mendominasi kabinet baru ini, ataukah Prabowo akan memberikan ruang lebih bagi kader partai politik, masih harus ditunggu hingga pengumuman resmi. Yang jelas, semua mata kini tertuju pada siapa yang akan terpilih untuk mengemban tugas berat membangun Indonesia dalam periode pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.