MEDAN -Perekonomian global yang terus bergerak dinamis tidak hanya mempengaruhi pasar finansial, tetapi juga memberikan tekanan signifikan pada harga pangan di daerah-daerah seperti Medan. Berbagai faktor seperti rencana kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras oleh Bapanas, tuntutan kenaikan harga gabah dan tebu oleh petani lokal, pelemahan nilai tukar rupiah yang berada di sekitar Rp16.200, dan naiknya inflasi pangan, semakin mengonfirmasi bahwa harga pangan di masa mendatang mungkin sulit untuk mengalami penurunan.
Ketua Pemantau Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, dalam sebuah pernyataan mengungkapkan hasil pemantauan lapangan yang mengindikasikan bahwa harga cabai merah, yang seharusnya mengalami penurunan, hanya turun sesaat dan kembali naik dalam waktu singkat. Bahkan, harga daging ayam juga mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, tidak stabil dalam rentang harga yang optimal.