1. Pengidap Diabetes
Bagi pasien diabetes yang sedang menjalani pengobatan penurun gula darah, konsumsi air rebusan jahe harus dilakukan dengan hati-hati. Jahe dikenal memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah. Ketika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan penurun gula darah, efek penurunan gula darah bisa menjadi terlalu ekstrem, yang dapat menyebabkan hipoglikemia. Kondisi ini berbahaya dan dapat memicu gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kejang, bahkan kerusakan otak jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, pasien diabetes disarankan untuk memantau kadar gula darah secara ketat jika ingin mengonsumsi air jahe.
2. Orang yang Mengonsumsi Obat Pengencer Darah
Mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti antiplatelet dan warfarin, perlu berhati-hati dengan konsumsi air rebusan jahe. Jahe memiliki efek antikoagulan yang dapat mengencerkan darah. Jika dikombinasikan dengan obat pengencer darah, efek ini bisa menjadi terlalu kuat, menyebabkan darah menjadi sangat encer dan meningkatkan risiko memar, bahkan dari benturan kecil. Risiko ini juga dapat memperparah kondisi kesehatan bagi mereka yang sudah mengalami gangguan pembekuan darah. Konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan air jahe ke dalam diet jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah.
3. Orang yang Mengonsumsi Obat Hipertensi
Jahe juga dikenal memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol hipertensi, konsumsi air jahe dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, atau hipotensi. Kondisi ini dapat memicu gejala seperti pusing, lemas, dan bahkan syok atau stroke dalam kasus yang lebih parah. Penting untuk memantau tekanan darah secara berkala dan berbicara dengan dokter jika Anda berniat untuk mengonsumsi air jahe sambil menjalani pengobatan hipertensi.
4. Pengidap Hemofilia
Hemofilia adalah kondisi medis di mana darah tidak membeku dengan normal. Jahe dapat memperburuk kondisi ini karena efek antikoagulannya yang dapat mengencerkan darah. Akibatnya, penderita hemofilia yang mengonsumsi air jahe berisiko mengalami perdarahan yang lebih parah dan sulit berhenti. Mengingat risiko yang ada, sangat penting bagi pengidap hemofilia untuk menghindari konsumsi jahe dan berkonsultasi dengan dokter mengenai alternatif pengobatan yang lebih aman.
5. Ibu Hamil Menjelang Melahirkan
Meskipun air rebusan jahe dapat membantu mengatasi gejala morning sickness pada awal kehamilan, konsumsi ramuan ini harus dihentikan saat memasuki trimester akhir kehamilan. Pada fase ini, jahe dapat meningkatkan risiko kontraksi prematur dan persalinan dini. Selain itu, ada juga risiko peningkatan perdarahan selama proses persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi air jahe menjelang waktu persalinan dan berkonsultasi dengan dokter mengenai konsumsi rempah-rempah lainnya selama kehamilan.