Selain memberikan hak pilih, KBRI Islamabad juga memberikan layanan pembuatan paspor baru bagi WNI. Namun, perjalanan ke KBRI Islamabad tidaklah mudah, terutama karena beberapa gerbang menuju Diplomatic Enclave ditutup, memaksa bus harus berputar arah beberapa kali. Meskipun demikian, banyak WNI yang sengaja berangkat ke Islamabad lebih awal untuk mengantisipasi situasi keamanan pasca Pemilu Pakistan.
Aparat keamanan Pakistan memberlakukan standar pengamanan yang ketat untuk memastikan keamanan selama proses pemungutan suara di Diplomatic Enclave. Kolonel Budi Wirman, Atase Pertahanan KBRI Islamabad, menyatakan bahwa ia banyak berada di luar lokasi pencoblosan untuk membantu WNI bernegosiasi dengan aparat keamanan Pakistan, terutama mereka yang tidak memiliki izin masuk Diplomatic Enclave.
Tidak hanya dihadiri oleh WNI yang memiliki hak pilih, KBRI Islamabad juga kedatangan wartawan lokal dan pengamat dari lembaga Think Tank atau LSM Pakistan. Dr. Farhat Asif, pengamat dari Institute of Peace and Diplomatic Studies (IPDS) Islamabad, menyatakan bahwa kegiatan pemungutan suara berjalan dengan sangat rapi dan teratur. Tidak terlihat adanya ketegangan antar pendukung kandidat, dan Indonesia dianggap berhasil berdemokrasi dengan gembira.