Studi ini mengeksplorasi apakah paparan cerita dan contoh perselingkuhan dapat menurunkan komitmen kesetiaan. Dalam tiga penelitian yang dilakukan, para ahli mencatat reaksi subjek setelah diperlihatkan contoh kasus perselingkuhan, diikuti dengan reaksi peserta saat mereka memikirkan atau berinteraksi dengan orang lain yang menarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah terpapar tindakan pengkhianatan, komitmen kesetiaan peserta terhadap hubungan mereka menurun. Peserta juga menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk berselingkuh.
“Lingkungan yang mendorong prevalensi perselingkuhan yang lebih besar bisa membuat orang lebih rentan terhadap perselingkuhan,” jelas Birnbaum. Temuan ini menunjukkan bahwa paparan terhadap tindakan pengkhianatan, baik melalui cerita maupun pengalaman nyata, dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang terhadap kesetiaan dalam hubungan mereka.
Perselingkuhan tidak hanya merusak hubungan secara emosional, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental kedua belah pihak. Rasa sakit dan pengkhianatan yang dirasakan oleh korban perselingkuhan sering kali mengarah pada gangguan emosional yang serius. Begitu pula dengan pelaku perselingkuhan, yang mungkin mengalami rasa bersalah dan kecemasan yang tidak kalah beratnya.
