Upacara pelantikan Putin dilangsungkan dua hari sebelum Rusia memperingati Hari Kemenangan pada 9 Mei, yang merupakan hari nasional di Rusia untuk memperingati kemenangan Uni Soviet melawan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Namun, seremoni pelantikan Putin diwarnai dengan boikot dari sebagian negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa. Meskipun demikian, Rusia menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan kerja sama dengan negara lain, sebagaimana yang diungkapkan Putin dalam pidatonya.
Putin meraih kemenangan telak dalam pemilu Maret lalu dengan meraih 87,28 persen suara. Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmen untuk mencapai semua yang telah direncanakan dan mengatasi segala hambatan bersama-sama.