NIAS SELATAN -Di suatu sudut terpencil Nias Selatan, sebuah tragedi mengerikan melanda sekolah menengah kejuruan yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran dan pengembangan diri. Yaredi Ndruru, seorang siswa berusia 17 tahun dari SMK 1 Siduaori, telah kehilangan nyawanya dalam keadaan yang tragis, dituduh menjadi korban penganiayaan oleh kepala sekolahnya sendiri, Safrin Zebua, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa.
Kisah tragis ini dimulai pada tanggal 23 Maret 2024, ketika Yaredi dan 6 siswa lainnya dihukum dengan cara yang kejam, dibariskan dan dipukul oleh kepala sekolahnya sendiri. Tindakan ini seakan menjadi awal dari deretan penderitaan yang dialami Yaredi, yang akhirnya berujung pada kehilangan nyawa yang menyedihkan.
Orangtua Yaredi, Ama Hasrat, dengan luka yang begitu dalam di hati, menceritakan kronologi peristiwa yang menimpa anaknya. Sebuah cerita yang menyayat hati, di mana seorang anak yang penuh harapan harus mengakhiri hidupnya akibat perlakuan yang tidak manusiawi.