Kejadian ini menimbulkan reaksi yang signifikan dari masyarakat Singapura, yang selama ini dikenal dengan reputasi baik dalam hal integritas pemerintahan. Berbagai kalangan mulai mempertanyakan sistem pengawasan dan transparansi dalam birokrasi negara. Para pengamat khawatir bahwa kasus ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah, yang telah berjuang keras untuk menjaga citra bersih dari praktik korupsi.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, A. Munif Syarif, mengungkapkan, “Kami sangat menyesalkan bahwa seorang pejabat publik terlibat dalam tindakan yang mencoreng nama baik pemerintah. Kami berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu mengedepankan integritas dalam menjalankan tugas.”
Iswaran kini menunggu sidang berikutnya, di mana ia akan menghadapi konsekuensi hukum atas tindakan korupsinya. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya akuntabilitas dan integritas dalam pelayanan publik.
Kita nantikan langkah selanjutnya dalam kasus ini dan bagaimana sistem hukum Singapura akan menanggapi tindakan yang mencoreng nama baik negara tersebut.(N/014)