JAKSEL – Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia,Jusuf Kalla, menunjukkan perbedaan pandangan dengan Presiden Joko Widodo terkait keterbukaan data pertahanan negara. Ia mengatakan, kerahasiaan data pertahanan itu ditujukan untuk negara lain. Namun, pada kenyataannya, negara-negara besar sudah mengetahui data pertahanan Indonesia.
Dalam pernyataannya di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya No.6, Jakarta Selatan pada Rabu (10/1/2024), Kalla menyatakan bahwa kerahasiaan data pertahanan sebenarnya ditujukan untuk negara lain, sementara negara-negara besar sudah memiliki akses kepada informasi tersebut.