Adapun Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CiSSReC, Pratama Persadha, menyuarakan dugaannya bahwa gangguan pada PDN disebabkan oleh serangan ransomware. “Gangguan tersebut tidak hanya mempengaruhi Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta tetapi juga mengganggu kantor Imigrasi di seluruh Indonesia serta kemungkinan lainnya,” kata Pratama dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Pratama menjelaskan bahwa jika gangguan ini disebabkan oleh masalah teknis semata, seharusnya dapat diatasi dengan lebih cepat. Namun, kondisi yang berlarut-larut menunjukkan kemungkinan kuat adanya keterlibatan serangan siber yang bersifat merusak. “Jika memang masalah yang dihadapi oleh PDN merupakan masalah teknis, tentu tidak akan memakan waktu selama itu. Masalah suplai listrik bisa segera diatasi dengan menggunakan catuan listrik dari gardu lain atau menggunakan genset untuk catuan sementara,” papar Pratama.
Serangan siber semacam ini telah menjadi ancaman yang semakin nyata dan sering terjadi bagi infrastruktur teknologi informasi pemerintahan dan swasta di Indonesia. Keberadaan BSSN sebagai lembaga yang bertugas dalam mengamankan siber nasional menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Namun, efektivitas upaya koordinasi antara BSSN, Polri, dan instansi terkait lainnya tetap menjadi fokus utama dalam menjamin keamanan data dan pelayanan publik di masa yang akan datang.