JAKARTA -Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) menghadapi tantangan serius akibat gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir. Gangguan tersebut berdampak luas, termasuk terhentinya pelayanan keimigrasian di bandara-bandara internasional Indonesia dan gangguan pada instansi pemerintahan lainnya. Kondisi ini memaksa penumpukan antrian di sejumlah bandara, memperumit mobilitas dan pelayanan publik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa Polri bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan asesmen sejak Kamis dini hari untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari gangguan tersebut. “Saya kira terkait dengan hal-hal yang bersifat serangan cyber, kita kerja sama dengan BSSN untuk melakukan semacam asesmen, research. Nanti apabila ditemukan, maka kemudian peristiwa pidana diproses oleh kepolisian,” ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan.
Namun, Kapolri enggan memberikan detail lebih lanjut mengenai hasil asesmen tersebut, hanya menegaskan bahwa kerja sama dalam menangani serangan siber terus dilakukan dengan intensitas tinggi. “Ini sudah biasa kita melaksanakan joint dengan teman-teman yang membidangi cyber,” tambahnya.