PPI Sebut 18 Anggota Paskibraka Berjilbab di Latihan, Tak Berjilbab di Pengukuhan

Menurut Gousta, para anggota Paskibraka putri tersebut telah menjalani latihan dan persiapan terakhir sambil mengenakan jilbab. “Mengapa pada waktu pertama kali mereka tiba di pemusatan latihan masih diperkenankan menggunakan hijab atau jilbab, juga pada saat-saat latihan, renungan suci dan bahkan gladi mereka masih diizinkan menggunakan hijab atau jilbab?” tanya Gousta.

Kontroversi dan Kritik

Keputusan untuk melarang penggunaan jilbab pada saat pengukuhan menimbulkan polemik yang mendalam. Gousta menilai bahwa hal ini tidak hanya mengabaikan kebinekaan Indonesia tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Lalu kenapa pada saat pengukuhan ‘dilarang’ menggunakan hijab atau jilbab atau bahasa lain ‘diseragamkan’ untuk tidak menggunakan hijab atau jilbab?” sambungnya. Gousta menilai keputusan ini sebagai langkah mundur yang bisa mencederai semangat kebinekaan dan keberagaman yang menjadi salah satu pilar negara Indonesia.

Menurut Gousta, penggunaan jilbab oleh anggota Paskibraka putri tidak akan mengganggu pelaksanaan tugas mereka dalam mengibarkan bendera. Dia berharap agar keputusan tersebut dapat ditinjau kembali agar tidak menciptakan kesan bahwa keberagaman dianggap sebagai halangan dalam pelaksanaan tugas kenegaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *