JAKARTA – Perseteruan antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, tampaknya masih menyala menyusul perbedaan pendapat terkait hilirisasi tambang di Indonesia. Perselisihan pandangan kedua tokoh tersebut bermula dari pernyataan Cak Imin yang menilai bahwa proses hilirisasi tambang dilakukan secara gegabah tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Respon atas kritik tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mengundang Cak Imin untuk turun langsung ke lokasi-lokasi seperti Morowali dan Weda Bay, yang menjadi pusat kegiatan hilirisasi nikel di Indonesia. Luhut menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam membentuk pandangan, dengan menyatakan bahwa melihat adalah bentuk keyakinan yang lebih kuat daripada sekadar berbicara di depan publik.