Penurunan Kelas Menengah di Indonesia: Menko PMK Muhadjir Effendy Ungkap Data Terbaru dan Tantangan ke Depan

JAKARTAMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan ke level yang lebih rendah. Pernyataan ini didasarkan pada laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada akhir Agustus 2024. Penurunan tersebut disampaikan oleh Muhadjir dalam acara Penyerahan Piala Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Paritrana Award) Tahun 2024 di Ballroom Plaza BP Jamsostek, Kuningan, Jakarta Selatan.

Penurunan Kelas Menengah: Fenomena yang Perlu Diperhatikan

Dalam acara tersebut, Muhadjir menjelaskan bahwa penurunan kelas menengah di Indonesia bukan disebabkan oleh kenaikan ke kategori kelas yang lebih tinggi, melainkan penurunan ke kategori kelas yang lebih rendah. “Badan Pusat Statistik telah melansir bahwa angka kelas menengah kita turun. Bukan itu saja, tapi turunnya ini atau berkurangnya ini bukan naik, karena angka kelas atas kita juga turun,” ujar Muhadjir. Ia menambahkan bahwa saat ini kelas menengah Indonesia mengalami penurunan ke level yang disebutnya sebagai “inspiring middle class,” yaitu kelas yang menuju ke arah kelas menengah, bukan ke kelas atas.

Data Terbaru Mengenai Kemiskinan

Meskipun terjadi penurunan jumlah kelas menengah, Muhadjir menekankan bahwa penurunan tersebut tidak mencapai tingkat kemiskinan paling bawah. Berdasarkan laporan yang disampaikan kepada Wakil Presiden dan Presiden, angka kemiskinan Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan. “Kemarin sudah kami laporkan juga kepada Bapak Wakil Presiden, juga kepada Bapak Presiden bahwa angka kemiskinan kita tahun 2024 ini mengalami penurunan sekarang berada di dalam posisi 9,3 dari yang semula adalah 9,8,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *