Pengacara Rektor UP Sebut Laporan Dugaan Pelecehan Terhadap Kliennya Politisasi Kampus

“Jadi ini kental sekali karena ada pemilihan rektor di bulan Maret ini, ada pelaporan sehingga mendiskreditkan klien kami. Ini merupakan pembunuhan karakter bagi klien kami yang seharusnya masih bisa melanjutkan prestasinya,” kata Faizal.

Meskipun demikian, Faizal enggan merespon kronologi dugaan pelecehan yang diungkap oleh korban beberapa waktu lalu. Dia menegaskan bahwa pelaporan tersebut menjadi pembunuhan karakter kliennya menjelang pemilihan rektor.

“Kami mengimbau kepada pihak yang melaporkan untuk segera sadar, karena ini sudah lama sekali. Dan jangan sampai ini menjadi proses yang sangat politis, berkaitan dengan pemilihan rektor. Seandainya tidak ada pemilihan rektor pada Maret ini, diyakini tidak akan ada laporan-laporan polisi terhadap klien kami,” tegas Faizal.

Sementara itu, kuasa hukum korban, Amanda Manthovani, menyebut bahwa dugaan pelecehan seksual terjadi pada Februari 2023 di ruangan kerja terlapor. Menurutnya, korban merasa dirugikan setelah mengalami pelecehan tersebut dan akhirnya memutuskan untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *