Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menjelaskan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil dari tim forensik mengenai keberadaan sisa-sisa sianida dalam jaringan tubuh korban. “Kami harus memastikan apakah sianida yang dibeli pada tahun 2018 itu memang ada dalam tubuh korban atau tidak. Jika tidak ada, maka pembelian sianida mungkin tidak terkait langsung dengan kematian mereka,” ujar Kapolres.
Analisis dan Bukti Tambahan
Polisi juga menemukan dokumen di Google Drive milik Elia yang berisi curahan hati dan kekecewaan terhadap ayahnya. Tulisan tersebut menunjukkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan terhadap perlakuan orang tuanya. “Dokumen yang ditemukan di Google Drive menunjukkan rasa kekecewaan Elia terhadap orang tuanya, dan tulisan-tulisan ini hampir sama dengan yang ditemukan di dinding rumah,” tambah AKBP Tri.
Proses Penyelidikan
Polisi meminta waktu kepada masyarakat untuk menyelesaikan penyelidikan ini dengan teliti. Selain pemeriksaan forensik, mereka juga akan melakukan analisis psikologi forensik untuk memahami lebih dalam tentang situasi psikologis dan kondisi mental korban sebelum meninggal. “Kami akan melibatkan tim forensik dan psikologi forensik untuk memberikan analisa yang komprehensif. Hasil pemeriksaan ini akan membantu kami untuk menyimpulkan penyebab kematian kedua korban dengan lebih jelas,” ungkap Kapolres Cimahi.
Kesimpulan
Kasus ini menuntut penyelidikan yang mendalam dan cermat, mengingat adanya berbagai elemen yang harus dipertimbangkan, mulai dari bukti fisik hingga aspek psikologis. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap fakta-fakta yang ada dan memberikan penjelasan yang transparan mengenai kasus ini. Sementara itu, masyarakat diharapkan bersabar menunggu hasil akhir dari proses penyelidikan.