Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan, mengungkapkan bahwa kapal tersebut sudah beberapa hari tidak dapat dihubungi sejak kejadian. Menurut laporan yang diterima, kejadian tragis ini berawal ketika kapal mengalami mati mesin setelah melewati perairan Gili Motang. Salah satu korban sempat menghubungi pihak terkait, namun kontak tidak bisa dilanjutkan hingga saat ini.
Kisah kehilangan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan juga menimbulkan keprihatinan di masyarakat sekitar. Tim SAR dan berbagai pihak terkait sedang melakukan upaya pencarian intensif untuk menemukan jejak kapal dan para ABK yang hilang. Namun, tantangan besar masih dihadapi mengingat kompleksitas perairan yang luas dan cuaca yang tidak selalu bersahabat.