Kejahatan ini mencapai puncaknya ketika penipu mencatut nama perusahaan terkemuka seperti J&T Express. Mereka mengirimkan file apk dengan modus kurir palsu, yang pada akhirnya merugikan korban yang kurang berhati-hati. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa mereka tidak pernah meminta pelanggan untuk mengunduh aplikasi melalui obrolan.
Modus penipuan juga mencakup penggunaan nama-nama populer dan isu-isu berita terkini. Pada suatu waktu, penipu mengatasnamakan MyTelkomsel, operator seluler terkemuka, untuk mengecoh pelanggan agar mengklik file apk berbahaya. Mereka juga menggunakan modus pengumuman bank palsu, mengelabui korban dengan mengirimkan dokumen PDF tentang perubahan tarif transaksi yang tidak masuk akal.
Penjahat siber semakin cerdik dengan menggunakan modus video call seks (VCS) sebagai alat pemerasan. Mereka menghubungi korban melalui nomor tidak dikenal dan mengancam untuk menyebarkan rekaman video tanpa busana jika korban tidak mengikuti permintaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa penipuan tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga dapat mencemarkan reputasi dan privasi individu.
