Kualitas Udara di Palembang Terancam Karena Kebakaran Hutan dan Lahan

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, menjelaskan bahwa kebakaran saat ini terjadi di beberapa lokasi, termasuk Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Muara Enim. Di Musi Banyuasin, titik api terpantau di wilayah Bayung Lencir dan Lumpatan, sedangkan di Muara Enim terjadi di Sungai Rotan. Di Ogan Ilir, titik api terdapat di jalan tol Palembang-Indralaya.

“Kalau dari Muba (bau asap) sepertinya tidak mungkin, karena arah angin tidak ke arah Palembang. Tadi malam pemadaman di sekitar tol Palindra, dan kejadian di sekitar OKI di Pangkalan Lampam, tapi tidak luas,” terang Ferdian.

Tim pemadam kebakaran, termasuk Manggalani Agni dan tim gabungan, terus berupaya memadamkan api di lokasi-lokasi yang terdampak. Di Kelurahan Timbangan Indralaya, Ogan Ilir, proses pemadaman juga masih berlangsung. “Di Palindra kebakaran berhasil dipadamkan pada malam hari, tetapi di Muara Enim dan Muba masih dalam proses,” tambahnya.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa luas lahan yang terbakar di Sumatera Selatan sejak Januari hingga Agustus 2024 mencapai 2.948,1 hektare. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2023, di mana lahan yang terbakar mencapai 4.162,3 hektare. Meskipun demikian, kebakaran hutan dan lahan tetap menjadi ancaman serius, yang tidak hanya berdampak pada kualitas udara tetapi juga terhadap kesehatan masyarakat dan ekosistem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *