Vina Munawar, salah seorang penghuni indekos, menceritakan bahwa dirinya terkejut saat mendengar pengumuman dari alat pengeras suara yang meminta agar semua penghuni segera mengosongkan kamar mereka. “Mereka pakai toa menyuruh keluar dari lorong-lorong kamar,” ujar Vina, yang tampak panik.
Vina, yang baru tinggal di indekos tersebut selama lima bulan dengan harga sewa Rp 3 juta per bulan, mengaku tidak pernah mendengar kabar bahwa lahan tempat indekos tersebut sedang bersengketa. “Enggak sama sekali (dengar kabar sengketa), apalagi ke sini juga kan eksekutif dan dia juga aku lihat sekuriti 24 jam, aman gitu di sini,” jelasnya. Vina berharap pengelola indekos bertanggung jawab untuk mengembalikan uang sewa yang telah dibayarkan. “Nanti dia akan refund, mereka (pengelola indekos) akan bertanggung jawab refund,” tutupnya.
Evan Herawan, penghuni indekos lainnya, juga mengungkapkan kejutan dan kepanikan serupa. “Yang jelas sih panik ya,” katanya. Evan mengaku bahwa dia juga baru tinggal di indekos tersebut selama lima bulan dengan harga sewa Rp 2,5 juta per bulan. Berbeda dengan Vina, Evan sempat mendengar kabar tentang sengketa lahan, namun pengelola indekos memberitahunya untuk tetap tenang. “Soalnya dari perjanjiannya itu kan dari suratnya tenang aja bisa. Perkiraan saya tuh tenang aja,” jelasnya. Kini, Evan juga meminta pengelola indekos untuk mengembalikan uang yang telah dibayarkan dan masih mencari tempat tinggal baru. “Belum tahu tinggal di mana, masih nyari,” ungkapnya.