JAKARTA -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan serius mengenai ancaman kekeringan yang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam surat resminya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyoroti potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa terjadi akibat kekeringan yang akan berlangsung di musim kemarau tahun ini.
Kondisi Kering di Selatan Khatulistiwa
Dwikorita menyebutkan bahwa sebagian wilayah di Indonesia, terutama yang berada di bagian selatan khatulistiwa, saat ini mengalami kondisi kering. Analisis Hari Tanpa Hujan (HTH) menunjukkan bahwa mayoritas wilayah di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami HTH sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang.
Sebanyak 19% dari zona musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau. Diperkirakan, dalam tiga dasarian ke depan, sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan menyusul memasuki musim kemarau.
“Analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk tiga dasarian terakhir menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan Khatulistiwa,” tulis Dwikorita dalam suratnya kepada Presiden.
Prediksi Puncak Musim Kemarau
BMKG memprediksi bahwa awal musim kemarau dimulai secara tidak bersamaan di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagian besar wilayah di Indonesia diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada bulan April hingga Juni 2024. Ini mencakup sebagian besar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua, dan Papua Selatan.