Lebih lanjut, Menkominfo mengungkapkan adanya kesamaan kebijakan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) antara kedua negara. Kebijakan TIK Mesir terfokus pada tiga pilar utama: transformasi digital, kecakapan dan pekerjaan digital, serta inovasi digital. “Kebijakan TIK Mesir yang komprehensif ini dapat menjadi dasar yang baik untuk kerjasama lebih lanjut,” kata Budi Arie Setiadi.
Sementara itu, Menteri Amr Talaat menyampaikan apresiasi yang mendalam dari Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sissi, atas sambutan hangat Pemerintah Indonesia. Talaat mengingatkan hubungan strategis dan historis antara kedua negara, menyebutkan bahwa Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. “Hubungan ini telah berkembang pesat seiring waktu, dan kami berkomitmen untuk memperluas kerja sama, khususnya dalam pengembangan kabel bawah laut dan pelatihan kapasitas SDM digital,” ujarnya.
Mesir menawarkan peluang untuk meningkatkan konektivitas digital melalui pengembangan kabel bawah laut serta program pelatihan untuk generasi muda Indonesia. “Kami mengundang generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan program pelatihan yang kami tawarkan, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor digital,” tambah Talaat.