JAKARTA – Pasangan Pipit Sri Hartanti dan Supardi telah mengambil langkah berani dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melegalisasi penggunaan ganja dalam keperluan medis. Motivasi mereka adalah keadaan salah satu anak mereka yang mengalami cerebral palsy sejak kecil. Dalam gugatannya, mereka menyoroti UU 8 tahun 1976 tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika 1961 Beserta Protokol yang Mengubahnya.
Pipit-Supardi secara khusus menguji Pasal 1 ayat (2) UU 8/1976 dan materi Paragraf 7 dan Paragraf 8 UU Narkotika. Mereka meyakini bahwa kedua pasal tersebut bertentangan dengan beberapa pasal dalam UUD 1945, seperti Pasal 28C Ayat (1), Pasal 28D Ayat (1), Pasal 28H Ayat (1), dan Pasal 28H Ayat (2), yang mengatur hak atas perlindungan atas kesehatan dan hak atas kehidupan yang layak bagi setiap warga negara.