Namun, Indonesia bukanlah satu-satunya yang terkena dampak. Menurut Jokowi, India bahkan mengalami suhu mencapai 50 derajat, sedangkan di Myanmar mencapai 45,8 derajat. Angka-angka ini bukan sekadar catatan statistik, melainkan nyata sebagai bukti nyata akan meningkatnya suhu global.
Menyadari bahaya tersebut, Jokowi membawa peringatan serius dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Menurut FAO, jika suhu yang terus meningkat ini dibiarkan tanpa tindakan, maka pada tahun 2050, kota Dumai di Indonesia akan mengalami kelaparan berat.
“Maka dari itu, kita tidak bisa bermain-main dengan urusan kekeringan,” tegaskan Jokowi. Dalam nada yang serius, Presiden mengingatkan bahwa dampak dari kekeringan tidak hanya berhenti pada kurangnya air, melainkan juga akan mengganggu produksi pangan, menyebabkan kelangkaan, dan berpotensi meningkatkan inflasi.
Sekali lagi, Jokowi menegaskan perlunya tindakan tegas dan terukur dari semua pihak. “Kita tidak bisa membiarkan kondisi ini terus berlanjut tanpa melakukan sesuatu,” tandasnya.