Komentar Trump tersebut dengan cepat memicu kemarahan dan reaksi keras dari Kamala Harris. Dalam tanggapannya, Harris menyebut pernyataan tersebut sebagai pengingat betapa rasisnya Trump. “Itu adalah pertunjukan yang memecah belah dan tidak hormat. Rakyat AS pantas menerima lebih baik,” ungkap Harris. Pernyataan Trump muncul di tengah serangan rasial yang dilancarkan secara daring terhadap Harris sejak ia mendapat dukungan dari Presiden Joe Biden untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat pada awal Agustus lalu.
Serangan rasial terhadap Harris tidak hanya berasal dari pernyataan Trump, tetapi juga dari berbagai akun media sosial, banyak di antaranya dikaitkan dengan kelompok sayap kanan. Hasil investigasi menunjukkan bahwa sebagian besar serangan tersebut berasal dari akun-akun yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok ekstremis kanan. Hal ini menambah kekhawatiran mengenai meningkatnya sentimen rasial dalam politik dan masyarakat Amerika.
Menanggapi eskalasi serangan rasial, sejumlah politikus dari Partai Republik telah meminta pendukungnya untuk menahan diri dari serangan personal terhadap Harris. Namun, Trump secara tegas menolak saran tersebut, mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah pendekatannya dalam menghadapi lawan politiknya. “Saya tidak akan bersikap baik!” tegas Trump dalam sebuah pernyataan terpisah.