Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua pihak di PDIP. Beberapa tokoh dalam partai menilai bahwa kinerja tokoh-tokoh yang diusulkan tersebut tidak terlalu luar biasa. Mereka menyoroti kegagalan proyek-proyek penting di Medan, seperti pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya, yang dinilai masih jauh dari harapan. Pandangan ini menyiratkan bahwa PDIP Sumut masih belum sepenuhnya yakin dengan kualitas dan kinerja sejumlah tokoh yang disebutkan.
Selain itu, hubungan antara Bobby dan PDIP sendiri telah mengalami gesekan sejak Bobby mendeklarasikan dukungannya pada Pilpres untuk Prabowo Subianto, yang merupakan iparnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan seputar kesetiaan politik dan ekspektasi yang seharusnya dimiliki oleh seorang kader partai seperti Bobby Nasution. Meski demikian, Bobby tidak kehilangan kesempatan politiknya, karena ia telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar untuk maju dalam Pilgub Sumut, sementara masih berusaha mempertahankan keterlibatannya dalam PDIP. Dengan demikian, pertarungan politik di Sumut semakin menarik dan penuh dinamika menjelang pemilihan gubernur mendatang.