Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis (18/4) sekitar pukul 19.30 WIB, melibatkan sembilan kecamatan di sekitar wilayah tersebut. Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, dan beberapa lainnya menjadi saksi betapa dahsyatnya aliran lahar dingin tersebut. Tidak hanya korban jiwa, namun rumah warga, infrastruktur irigasi, dan jembatan-jembatan juga menjadi korban dari kekuatan alam yang tak terbendung.
Jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo juga terpaksa ditutup karena kerusakan parah akibat luapan lahar dingin. PT Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jawa-Bali) kini sedang berupaya menangani masalah tersebut.
Namun, kekhawatiran belum berakhir. Pos Pantau Gunung Api Semeru mencatat adanya amak 40 mm overscale pada pukul 18.30 WIB, menggambarkan aktivitas vulkanik yang tinggi. PVMBG pun mengimbau agar seluruh masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai tetap waspada dan siaga menghadapi potensi awan panas yang dapat terjadi sewaktu-waktu.