Kemunduran Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Wakil Kepala Otorita IKN, menimbulkan berbagai spekulasi. Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam sebuah talkshow di Jakarta Selatan memberikan pandangannya terkait hal ini. Luhut menyebut bahwa kemunduran kedua tokoh ini menunjukkan adanya pekerjaan yang belum rampung di IKN. Meski ia enggan membuka aib orang lain, Luhut secara tidak langsung menyebut bahwa kepemimpinan Bambang dan Dhony tidak mampu mengambil keputusan penting yang menghambat kemajuan proyek tersebut.
Menurut Luhut, salah satu masalah utama adalah pembebasan lahan yang tidak berjalan dengan baik. Ia menggambarkan kepemimpinan Bambang dan Dhony seperti seseorang yang harus mencampur makanan dengan benar dan berani mengambil risiko, tetapi gagal melakukannya. “Makanan sudah ada, ya lu campur yang benar. Itu tugas kau sebagai pemimpin,” ujar Luhut.
Pernyataan Resmi dari Istana
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno juga memberikan pernyataan resmi terkait kemunduran Bambang dan Dhony. Pratikno menyebut bahwa Presiden Joko Widodo telah menerima surat pengunduran diri dari keduanya dan telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian mereka. Pratikno juga menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian Bambang dan Dhony selama menjabat.
Saat ini, Presiden Jokowi telah menunjuk Basuki Hadimuljono dan Raja Juli Antoni untuk sementara menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN. Penunjukan ini diharapkan dapat menjaga kelangsungan proyek pembangunan IKN yang sangat penting bagi masa depan Indonesia.