Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang juga bertanggung jawab atas industri strategis pertahanan, serta perwakilan dari Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan, dibahas pula urgensi untuk membangun kapasitas pertahanan yang tangguh. Kehadiran para ketua umum partai politik dalam pertemuan ini, termasuk Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Zulkifli Hasan, menunjukkan komitmen untuk bersama-sama merumuskan strategi nasional yang inklusif dan progresif.
Pentingnya mendengarkan berbagai pandangan dan membangun konsensus nasional dalam menghadapi tantangan global ini tidak bisa diabaikan. Prabowo Subianto, dengan latar belakang dan pengalaman yang dimilikinya, diyakini dapat membawa Indonesia menuju arah yang lebih mantap dalam hal kebijakan luar negeri dan pertahanan.
Pertemuan ini juga menjadi momentum bagi publik untuk menggali lebih dalam visi dan rencana strategis Prabowo dalam mengelola dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Dengan fokus pada peningkatan kapasitas pertahanan dan diplomasi yang proaktif, Indonesia di bawah kepemimpinan yang tepat diyakini dapat meraih posisi yang lebih kuat dan bermartabat di tingkat internasional.