Menurut keterangan Khoiruddin, PKS awalnya mengusulkan agar Anies bergabung sebagai kader PKS untuk mempermudah pencalonan sebagai gubernur, tetapi tawaran ini ditolak Anies. Ia lebih memilih untuk menjaga posisi netral. Sebagai tanggapan, PKS merasa perlu menekankan pentingnya dukungan dari partai-partai lain, termasuk NasDem dan PKB, untuk memperkuat posisi Anies sebagai calon gubernur. Namun, ketidakpastian dukungan dari partai-partai tersebut, terutama setelah tanggal 4 Agustus, menambah ketegangan dalam hubungan mereka.
Rekaman suara Khoiruddin juga menyinggung bahwa meskipun PKS mengalami beberapa kendala dalam mendapatkan dukungan dari partai lain, mereka tetap berkomitmen untuk mendukung Anies dalam pencalonannya sebagai gubernur Jakarta. Khoiruddin menyebutkan bahwa meski ada ketidakpastian dalam mendapatkan dukungan dari NasDem dan PKB, PKS tetap ingin menjaga hubungan baik dengan Anies.
Ketidakpastian ini tentu menambah tantangan bagi Anies Baswedan dalam mempersiapkan pencalonannya dan mengatur strategi politik yang tepat. Masa depan koalisi Anies dan PKS masih belum jelas, dan semua mata kini tertuju pada langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Anies serta PKS untuk menentukan arah politik mereka.