SEBATIK -Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) dimulai di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, sebuah pulau yang memiliki kondisi unik karena terletak di wilayah dua negara, yakni sebagian di Malaysia dan sebagian lagi di Indonesia. Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, dalam perjalanannya menuju Pulau Sebatik dari Pulau Tarakan, membangkitkan kenangan akan kasus sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia. Doni menyatakan bahwa Indonesia kalah dalam sengketa tersebut karena di kedua pulau itu tidak ada transaksi menggunakan rupiah, melainkan hanya menggunakan mata uang ringgit.
Doni mengungkapkan perasaannya, “Di atas kapal, saya berdiri di geladak. Saya melihat kapal ini berada di tengah antara Tawau di sebelah kiri, Sebatik di sebelah kanan, dan Sipadan-Ligitan di depan. Saya bersyukur berada di tengah-tengah, tetapi juga merasa sedih karena jika garis lurus ditarik, Sipadan-Ligitan seharusnya milik Indonesia.” Dalam peresmian Tugu Rupiah Berdaulat di Pulau Sebatik pada Sabtu (24/2/2024), Doni menegaskan bahwa inilah alasan ERB tahun ini dimulai dari Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia.