JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, bersama dengan Presiden/CEO World Resources Institute (WRI) Global, Ani Dasgupta, mengambil inisiatif untuk mengoreksi data deforestasi yang dikeluarkan oleh Global Forest Watch (GFW). Siti Nurbaya mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan dan koreksi terhadap perhitungan deforestasi oleh GFW, terutama terkait inklusi kawasan non-hutan alam dalam data tersebut.
Menurut keterangan Siti Nurbaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan WRI melakukan koreksi terhadap data deforestasi Indonesia tahun 2022 versi GFW, yang menghasilkan penurunan hingga sekitar 54%. Data sebelumnya yang mencatat perubahan seluas 230 ribu hektar kemudian dikoreksi menjadi 107 ribu hektar setelah peninjauan lapangan yang dilakukan pada bulan Juni 2022. Siti Nurbaya juga mengungkapkan bahwa perwakilan dari Pemerintah Norwegia turut serta dalam peninjauan lapangan tersebut.
Proses koreksi data deforestasi ini merupakan langkah konkret yang diambil setelah adanya ketidaksesuaian antara data yang dihasilkan oleh GFW dengan situasi lapangan yang sesungguhnya. Siti Nurbaya juga mencatat bahwa upaya koreksi sedang dilakukan terhadap data kebakaran hutan dan lahan versi GFW, dengan penjelasan bahwa kebakaran besar terjadi pada tahun 2015 dan 2019, bukan pada tahun 2016 dan 2020 seperti yang tercatat dalam data GFW.