Peristiwa ini juga menjadi yang pertama kalinya Kamala Harris dan Donald Trump bertemu langsung dalam forum debat presiden. Momen jabat tangan tersebut tampaknya menandai upaya Harris untuk menunjukkan sikap keterbukaan dan diplomasi dalam menghadapi lawan politiknya, sebuah pendekatan yang mungkin berfungsi untuk menarik simpati pemilih yang menilai pentingnya etika dan sikap saling menghormati dalam politik.
Dalam suasana debat yang penuh tekanan ini, kedua kandidat akan menghadapi berbagai pertanyaan dari moderator dan audiens yang mencakup isu-isu utama yang menjadi perhatian publik, termasuk ekonomi, keamanan nasional, dan kebijakan luar negeri. Dengan latar belakang persaingan yang semakin ketat, debat ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap arah kampanye masing-masing kandidat menjelang pemilihan umum yang semakin dekat.
Harris, sebagai kandidat dari Partai Demokrat dan Wakil Presiden yang kini menjabat, berusaha menunjukkan kapasitas kepemimpinannya dalam debat ini. Sementara itu, Trump, sebagai kandidat dari Partai Republik dan mantan Presiden, akan berusaha mempertegas posisinya di hadapan publik.