Menurut keterangan Kapolsek Lahewa Iptu Sugiabdi, kronologi kejadian memperlihatkan bagaimana sebuah konflik kecil dapat berkembang menjadi peristiwa berdarah. Korban, setelah mengomel di depan rumahnya, melihat istri dan anaknya berlari menuju jalan umum. Hal ini diduga memicu kemarahan Ama Domi yang kemudian mengejar mereka hingga ke atas jembatan Fatela.
Di atas jembatan itulah pertengkaran semakin memanas. Suami dan istri saling berhadapan, namun tidak disangka, terduga pelaku, yang kemudian diidentifikasi sebagai IH, muncul dengan sikap provokatif. “Apakah betul kau berani ama Domi? Saya tidak takut,” teriaknya dengan nada menantang.
Korban, dalam upaya untuk menyelesaikan konflik tersebut, mendekati pelaku dengan menjelaskan bahwa kemarahannya bukan ditujukan kepada pelaku, melainkan kepada istrinya. Bahkan, korban tidak segan-segan meminta maaf atas kejadian tersebut. Namun, tanpa diduga, suasana semakin memanas ketika terduga pelaku tiba-tiba mengambil sebilah parang dari rumahnya.